Senin, 11 Juni 2012

namanya Paha'


Namanya Paha'. Lengkapnya, Paharuddin. Siswa kelas 2 SMP SATAP Tassese. Sehari-harinya, setelah sekolah, dia lebih banyak membantu orang tuanya mengurus pabrik penggilingan gabah di rumah. Apalagi di saat sekarang, saat pasca-panen. Ada berkarung-karung gabah yang mengantre untuk di giling di rumah Paha'.

Paha' adalah anak ke-2 dari enam bersaudara. Namun, meski anak ke-2, tapi Paha adalah laki-laki terbungsu di keluarganya. Kakaknya sudah ada di kota, tengah sekolah di SMA Handayani, kelas 2. Setahun ke depan lagi, dia pun akan menyusul. Entah di SMA mana, yang jelas menyelesaikan sekolah sampai ke jenjang tertinggi adalah targetnya.

Jika ditanya tentang cita-cita, Paha' tidak pernah tahu. Tersenyum malu adalah respon tetapnya jika diajak bicara tentang cita-cita dan harapan. Kemarin, kak Agung, salah satu kawan dari Komunitas PILAR bertanya padanya. Kata kak Agung, "Kalau jadi ko Kepala Desa Tassese, apa yang pertama mau kau bikin, Paha'?". Dengan semangat, Paha' menjawab, "Perbaiki jalan!"


Tidak seperti beberapa kawannya yang sangat mengidamkan suasana dan gaya hidup kota, Paha' tidak pernah punya pikiran untuk meninggalkan Tassese. Sebuah Desa kecil di ujung Kecamatan Mannuju, Kabupaten Gowa. Baginya, tempat terindah adalah Tassese, rumahnya. Dengan percaya dan bangga, dia punya beberapa alasan yang selalu membuatnya rindu dan bangga dengan Tassese. Yaitu, pemandangannya, air terjunnya, suasananya yang sejuk, dan kebun jagung miliknya yang meskipun terletak di lereng terjal, tapi tidak pernah absen dikunjunginya setiap sore.

Paha', salah satu harapan Tassese.






- Nur Utami -