Relawan adalah kekuatan dalam setiap gerak dan perencanaan PILAR.
Relawan berperan sebagai fasilitator. Fasilitator bertugas untuk memfasilitasi,
yakni membantu sasaran/target (dalam kegiatan PILAR, yang menjadi
sasaran/target adalah warga Desa Tassese, khususnya anak-anak dan remaja) untuk
menjadikan suatu hal lebih mudah. Untuk memudahkan sesuatu, ada empat tahapan
yang dikenalkan dalam Pelatihan Asset
Based Thinking (ABT) ini, yaitu Discover,
Dream, Design, dan Destiny.
Pelatihan ABT ini difasilitasi oleh Siswandi (26), fasilitator dari AcSI
Makassar yang kini juga bergabung dalam TNC (The
Nature Conservancy) di Berau, Kalimantan Timur. Siswandi membagi
pengalamannya sebagai fasilitator lapangan di berbagai tempat, seperti
Sulawesi, Maluku Tenggara, dan Kalimantan Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 17 Januari 2014, pukul 16.00 –
19.30 WITA di Sekret Bersama AcSI-Komtek, Kompleks BTN Wesabbe Blok C/95,
Makassar. Ada 6 relawan PILAR yang menjadi peserta dalam pelatihan ini,
diantaranya Randie Akbar (29), Rahmadi (20), Azis (22), Mucha (22), Rizki Wahid
(20), dan Nur Utami (24).
Relawan PILAR sedang meramu Rancangan Masa Depan untuknya dan Tassese |
Asset Based Thinking (ABT)
Pendekatan ABT adalah metode yang digunakan fasilitator dalam perubahan
sosial dengan fokus pada kekuatan. Kekuatan ini dimaknai tidak hanya kekuatan
fisik saja, tetapi juga kekuatan ide dan visi sebagai jalur penuntun
pergerakan. Tiga tujuan pendekatan ABT, antara lain: (1) Mengubah cara kita
melihat diri sendiri; (2) Mengubah cara kita melihat orang lain atau relasi;
(3) Mengubah cara kita melihat situasi. Tujuan ini dapat dicapai dengan
menyusun strategi perencanaan dalam empat tahapan besar, yaitu Discover, Dream, Design, dan Destiny.
Discover
Peserta pelatihan diminta untuk membuat 3 gambar atau
simbol yang digemari dalam hidup. Butuh waktu hingga 10 menit untuk
menyelesaikan tugas pertama ini. Setelah itu, peserta diminta menjelaskan setiap
maksud dari gambar yang dibuat. Ternyata, setiap gambar pertama berkaitan
dengan masa kecil, gambar kedua dengan masa remaja, dan gambar ketiga berkaitan
dengan masa kini dan ke depannya.
Berikutnya, peserta kembali diminta untuk menggambar.
Kali ini, peserta diminta untuk menggambar 5 keberhasilan yang dicapai dalam 2
bulan terakhir, dan 1 kelemahan. Gambar-gambar ini juga harus dijelaskan lebih
lanjut. Kemudian, peserta dibantu dengan fasilitator membuat kesimpulan tentang
kekuatan apa yang dimiliki oleh peserta berdasarkan penjelasannya mengenai
keberhasilan dan kelemahan.
Dream
Tahapan eksplorasi dalam Discovery telah selesai.
Setiap peserta diharapkan telah mengidetifikasi kelemahan dan kekuatan, juga
sampai dimana pencapaian yang pernah dicapai. Setelah mengenal diri, maka
perencanaan strategi adalah tahapan berikutnya.
Peserta diminta merumuskan visi masing-masing dalam
selembar kertas. Ada beberapa teman yang menggambarkan visinya, ada juga yang
menyimpulkannya dalam kalimat visi. Setiap visi itu kemudian dipresentasikan
kembali.
Ada yang bercerita tentang visinya mewujudkan Rumah
Baca di Tassese. Diharapkan rumah baca ini menjadi tempat bagi anak-anak
Tassese untuk membaca dan mengeksplor ide yang terbaik untuk desanya. Kemudian,
ada yang bercerita tentang visinya mewujudkan Rumah Bermain di Tassese. Visi
ini lebih umum. Selain tempat untuk belajar, diharapkan Rumah Bermain ini
menjadi ruang bagi para anak Tassese untuk menjaga kebersamaannya. Menjadi
ruang bagi mereka untuk tetap berkumpul dalam kebudayaan lokalnya. Visi
berikutnya adalah Sekolah Budaya. Selanjutnya, ada lagi visi yang lebih umum,
yakni mendorong pemikiran kritis untuk warga Tassese untuk tetap mandiri dan
menjaga kebersamaan.
Design
Tahapan ini sangat berkaitan dengan fase Dream.
Visi yang telah kami ringkas dan maknai masing-masing akan
ditindaklanjuti dalam rancangan masa depan. Rancangan masa depan ini memiliki
tiga poin dasar, yaitu elemen-elemen sukses, perubahan penting, dan pihak siapa
saja yang terlibat. Visi-visi yang terkumpul kami rancang bersama dengan
melengkapi ketiga poin dasar sehingga menghasilkan rumusan Rancangan Masa Depan
PILAR.
Destiny
Discover, Dream, dan Design, merupakan tahapan fasilitasi internal. Tahapan Destiny
lebih ditekankan tentang bagaimana elemen sukses dan agenda-agenda PILAR
dikomunikasikan. Butuh mantra/kalimat efektif untuk membahasakan bagaimana
gerakan PILAR. Selama pelatihan fasilitator, kalimat efektif yang dirumuskan
para relawan PILAR adalah: “Sekolah
Budaya”.